Senin, 16 Juni 2008
r U rEadY 4 a new Challenge?
Seseorang jika sudah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya sekarang, maka ia akan cenderung tidak ingin mencari tantangan baru. Itulah yang teman saya katakan tadi pagi, ketika ia akhirnya memutuskan untuk resign dari kantor kami dan pindah ke tempat kerjanya yang baru mulai awal bulan depan. Sebenarnya ia hampir saja memutuskan membatalkan rencananya itu, dengan alasan ia sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya sekarang. Mungkin itu jugalah yang ada di pikiran saya ketika 3 minggu yang lalu saya menolak sebuah pekerjaan yang mungkin merupakan kesempatan besar untuk saya. Saat itu saya juga sedikit tidak mengerti kenapa saya bisa begitu mudahnya menolak tawaran itu. Tetapi setelah mendengar ucapan teman saya tadi, saya jadi berfikir mungkin saya memang sudah merasa nyaman dengan pekerjaan saya sekarang (walo ga nyaman-nyaman banget sih…), sehingga saya cenderung malas untuk menjalani tantangan baru di pekerjaan yang baru itu. Wah, kalau begitu itu suatu kemunduran dong untuk saya.
Sebenarnya mungkin saya bukannya malas untuk menjalani tantangan baru itu, akan tetapi mungkin belum siap untuk menghadapi tantangan yang baru lagi (siapnya kapan…?). Untuk tantangan di pekerjaan yang sekarang saya jalani ini saja, saya masih belum bisa menaklukan tantangannya. Istilahnya kalau bermain bola, masih menggocek-gocek bola untuk menyerang kemudian menciptakan gol (hehe..ga nyambung ya…gara2 demam euro sih, jadi pikirannya juga bola mulu ).
Tapi saya sedikit terhibur, masih banyak yang mendukung keputusan saya waktu itu, walau ada juga yang menyesalkan, termasuk hati kecil saya sendiri sedikit merasa menyesal juga sampai sekarang. Jika saja saat itu saya menerima pekerjaan itu, hari ini saya seharusnya sudah berada di kantor yang baru, dengan rekan-rekan yang baru pula. Sebenarnya tulisan ini pun saya buat karena rasa menyesal itu tadi.
Ah, sudahlah. Menyesal pun tidak berguna. Berandai-andai pun dilarang oleh agama. Mungkin memang inilah jalan yang harus saya tempuh dulu sampai nanti akhirnya saya siap dengan tantangan yang baru lagi, dengan pekerjaan yang baru lagi, dengan gaji yang lebih besar tentunya…hehehe
Kamis, 05 Juni 2008
Sedang koripsikah kita...?
Mungkin selama ini kita benci sekali dengan yang namanya korupsi. Akan tetapi tanpa disadari sebenarnya kita juga sering sekali melakukan korupsi. Mungkin bukan korupsi uang seperti beberapa contoh kasus korupsi yang sedang diusut di pengadilan. Tetapi korupsi yang seringkali kita lakukan ialah korupsi waktu.
Pernahkah kita hitung berapa kali ketika adzan shalat berkumandang
Kemudian ketika bekerja, jangan-jangan kita malah lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di luar pekerjaan yang seharusnya kita lakukan. Entah itu bercanda dengan rekan sekantor, browsing internet, membaca Koran dll. Waktu yang seharusnya kita gunakan untuk bekerja, malah kita gunakan untuk hal lain di luar pekerjaan. Apakah itu tidak termasuk kategori korupsi waktu? Seperti sekarang ini, seharusnya saya membetulkan bug program eh malah posting tulisan ke blog saya. (Loh jadi ini cerita mengenai diri sendiri toh…?)
Ayo kerja…kerja….jangan nulis terus….program masih pada error tuh…
Akhirnya dapat juga buku itu
Alhamdulillah akhirnya dapat juga buku yang selama ini saya cari – cari. Udah lama ini saya nyari buku Sehari di Kediaman Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam karya Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim. Dan Alhamdulillahnya lagi buku itu saya dapat gratis lewat internet alias berupa e-book yang saya download dari salah satu situs islam.
Awal ketertarikan saya pada buku ini, waktu itu saya lagi di PT Sucofindo yang kebetulan klien dari kantor, dan hari itu kebetulan hari Jum’at. Pas waktunya salat Jum’at, seperti biasa di depan mesjid selalu disediakan bacaan/artikel keislaman. Waktu itu yang dibahas di artikel tersebut mengenai Canda Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam. Di situ diceritakan bagaimana Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam biasa bercanda dengan kerabat dan para sahabat beliau. Setelah membaca artikel tersebut saya jadi tertarik untuk mencari bukunya. Karena dari judulnya, menurut saya pasti isinya sebagian besar merupakan cerita mengenai Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam dalam kehidupan sehari – hari di luar tugas dakwah yang beliau lakukan. Dan ternyata dugaan saya tidak meleset. Misalkan saja selain Canda Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam seperti yang saya sebutkan di atas, pada salah satu bab ada yang membahas mengenai Akhlak dan Budi Pekerti Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam. Kemudian juga diceritakan pada bab lain mengenai Keharmonisan Rumah Tangga Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam. Nah yang ini perlu buat saya buat persiapan kalo saya udah menyandang predikat suami nanti (eh sebulan lagi ya…?^_^).
Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam merupakan kekasih ALLAH SUBHANNAHU WA TA’ALA yang akhlak dan budi pekertinya patut menjadi teladan buat kita semua. Dalam salah satu Hadits, Aisyah ra pernah ditanya, seperti apakah akhlak Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam? Dan beliau menjawab, akhlak Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam ialah Al Qur’an, karena semua perintah yang dianjurkan ALLAH SUBHANNAHU WA TA’ALA dalam Al Qur’an dilaksanakan oleh beliau. Tidak ada satu pun yang tertinggal. Cukuplah pujian ALLAH SUBHANNAHU WA TA’ALA atas beliau sebagai buktinya, ALLAH SUBHANNAHU WA TA’ALA berfirman :
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar budi pekerti yang agung” (Al-Qalam: 4).
Menurut saya kisah- kisah yang ada di buku ini cukup bagus untuk dijadikan teladan bagaimana kita menjalankan kehidupan kita sehari-hari.
Buat yang mau download e-booknya, link aja langsung disini. Selamat membaca dan meneladani kehidupan Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam.
Senin, 02 Juni 2008
Sekeping Hati Yang Rapuh
Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepada-MU
Namun cinta dalam jiwa hanyalah pada-MU
Maafkanlah bila hati tak sempurna mencintai-MU
Dalam dada kuharap hanya diri-MU yang bertahta
(Opick - Rapuh)
Ga tau kenapa setiap gw denger lagu itu seolah gw diingetin betapa lemahnya iman di hati gw. Seiring berjalannya waktu keimanan itu naik turun terus (mungkin lebih sering turun kali ya…). Godaan, cobaan dan ujian emang cukup bikin iman ini kadang ga stabil.
Tapi jalan kebenaran tak akan selamanya sunyi
(Saujana – Sekeping Hati)
Ya Allah ampunilah diri yang lemah ini dan bimbinglah untuk menuju ke jalan-MU dan agar dapat istiqomah di jalan-MU…Amin
Minggu, 25 Mei 2008
Capai...pai...pai...
Dan buat pembalasannya, minggu depan insya ALLAH jadi maen futsal sama anak2 Soccer Warriors. Udah lama juga ga ketemu mereka, kangen juga. Mereka juga pasti pada seneng bisa ketemu lagi maen futsal bareng, insya ALLAH…go semangat…
-- r4in c1Ty 24 Mei 2008 00:23 setelah harga BBM Naek --
Jodohkah?
Dengan kita berpikir seperti itu, maka setiap pasangan akan selalu berusaha untuk membahagiakan pasangannya masing-masing. Dan insya ALLAH jika pasangan kita sudah bisa bahagia dengan kita, maka pernikahan kita akan bisa bertahan sampai salah satu meninggal dunia. Pada saat itu, barulah kita mengetahui bahwa itulah yang dinamakan jodoh. Karena kita bisa menemani ia sampai dengan maut atas ketentuan dari ALLAH yang memisahkan. Apalagi jika ternyata pasangan kita tersebut tidak hanya menjadi suami/istri kita di dunia tetapi juga di akhirat nanti, itulah jodoh yang sesungguhnya. Alangkah beruntungnya para pasangan yang merupakan jodoh di kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Dan alangkah gombalnya ketika ada pasangan yang belum menikah dan ia sedang berusaha untuk merayu pasangannya dengan mengatakan “Sayangku, kamulah jodohku…aku yakin itu”. Jika ia berkata seperti itu, maka bisa jadi ia telah takabur, karena ia sebenarnya tidak tahu apakah benar pasangannya itu merupakan jodohnya atau bukan. Lebih baik jika kita merasa sudah menemukan pasangan yang cocok dengan kita, bersegeralah kita istikharah kepada-Nya seraya berdoa memohonkan yang terbaik untuk kita. Jika benar ia merupakan jodoh kita, maka mintalah agar dipersatukan atas nama cinta kepada ALLAH, akan tetapi jika bukan maka pisahkanlah secara baik-baik karena itulah yang terbaik untuk kita.
Sekali lagi, jodoh, rejeki dan mati semua ada di tangan ALLAH. Semua sudah ditentukan oleh ALLAH. Jangan pernah takut dengan takdir yang sudah disiapkan oleh ALLAH untuk kita. Berusaha dan bertawakallah kepada-Nya.
Note : Jawaban untuk pertanyaan yang dilontarkan oleh seseorang yang sedang bimbang menghadapi pernikahannya, semoga bisa menjadi lebih tenang. Sabar dan tawakal aja…
-- RaiN CitY, 23 Mei 2008 23:52 menjelang BBM naek tanggal 24 Mei jam 00:00 --
Minggu, 04 Mei 2008
Makhluk jahanam itu pasti sedang tertawa sekarang
Dan sambil pergi meninggalkanku ia berkata
"Kutunggu kau di neraka..."
Makhluk itu kembali membawaku ke jalan yang gelap
Sementara jalan yang terang itu sesungguhnya telah di depan mataku
Gerbangnya yang selalu terbuka menantiku untuk menghampirinya
Kini kurasakan aku kembali menjauh dari gerbang itu
Keledai pun tidak pernah jatuh ke lubang yang sama dua kali
Tetapi mengapa aku jatuh berkali-kali ke lubang yang sama itu
Aku terbujuk oleh kata-kata manis makhluk itu
Padahal sesuangguhnya aku mengetahui
Bahwasanya ia sedang mencari teman sebanyak-banyaknya
Untuk menemaninya di neraka kelak
Suatu tempat kembali yang seburuk-buruknya
Aku tak tahu berapa lama lagi waktuku
Sampai akhirnya gerbang itu tertutup
Aku harus kembali untuk mencapai gerbang itu
Karena aku tahu kuncinya
Taubat yang sebenar-benarnya
Taubat yang sesungguhnya
Meskipun godaan makhluk itu tak akan pernah berhenti
Bahkan akan semakin menjadi-jadi
Untuk membawaku kembali dalam kegelapan
Tapi aku harus menang kali ini
Aku tak ingin kalah lagi
Aku ingin menjadi hamba yang dicintai-Nya
Aku ingin menjadi hamba yang istiqomah di jalan-Nya
Ya..inilah jihadku...!!!
Inilah perjuanganku...!!!
rAIn CiTy, May 3rd 2008 23:40 PM
Minggu, 27 April 2008
PRIBADI BERDZIKIR
Pribadi berdzikir, dzikir menjadi kepribadiannya
Allah tujuannya, Rasulullah SAW menjadi teladan dalam kehidupannya
Dunia ini pun menjadi surga sebelum surga sebenarnya
Bumi menjadi mesjid baginya
Rumah, kantor bahkan hotel sekalipun menjadi mushola baginya
Tempat ia berpijak
Meja kerja, kamar tidur menjadi hamparan sajadah baginya
Kalau ia bicara, bicaranya dakwah
Kalau dia berdiam, diamnya dzikir
Napasnya...tasbih
Matanya...penuh rahmat Allah, penuh kasih sayang
Telinganya...terjaga
Pikirannya...baik sangka
Tidak sinis, tidak pesimis dan tidak suka memvonis
Hatinya...diam-diam berdoa, doanya diam-diam
Tangannya...bersedekah
Kakinya...berjihad, ia tidak mau melangkah sia-sia
Kekuatannya...silaturrahim
Kerinduannya...tegaknya syariat Allah
Kalau memang hak tujuannya...maka sabar dan kasih sayang strateginya
Cita-citanya tertinggi teragung...syahid di jalan Allah
Kesibukannya...ia hanya asyik memperbaiki dirinya
Tidak tertarik mencari kekurangan, apalagi aib orang lain
- Arifin Ilham -
Pemerintah ga tegas sih...
Pemerintah harusnya tegas. Sekali dilarang ya udah dilarang. Jangan ada toleransi apa2 lagi. Jangan kepengaruh ama demo2 n dukungan2 dari pendukung ahmadiyah kaya Adnan Buyung cs, yang notabene anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Kita bukannya ngerasa sok paling suci. Tapi balik lagi ke akidah masing2. Di Al Quran juga udah tertulis bahwa Nabi Muhammad SAW itu ialah nabi terakhir dan penutup para nabi, koq sekarang mereka ngakuin ada nabi lain setelah Nabi Muhammad SAW udah gitu mereka pengen dianggap orang muslim pula...macam mana pula..?!
Di 12 butir pernyataan ahmadiyah mereka emang bilang Nabi Muhammad SAW nabi terakhir dan Mirza Gulam Ahmad hanyalah guru saja. Tapi koq lucu, di negara lain pengikut ahmadiyah meyakini Mirza Gulam Ahmad itu nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Koq cuma di Indonesia aja yang bilang bahwa Mirza Gulam Ahmad itu hanya guru?
So dengan tangan terkepal, gw ngedukung banget kalo ahmadiyah tu dilarang, kalo perlu dibubarkan. N kalo emang masih mo tetep eksis, jangan bawa2 nama Islam. Bentuklah agama sendiri di luar agama Islam.
Tapi di sisi lain jadi keliatan juga, bahwa ternyata selama ini Islam di Indonesia ternyata banyak banget sempalannya. Kalo istilahnya sobat gw donny, Islam Bajakan...n pengikutnya juga nambah banyak aja. Fenomena apa ini ?(Cieee...gaya lu...)
Di sisi lain sedih juga liat sodara2 muslim kita banyak yg jadi pengikut Islam Bajakan itu. Pengen banget nyadarin sodara2 kita tu supaya mereka kembali ke agama Islam yg bener (walo gw sendiri juga belum bener...). Yah..gw cuman bisa ngedoain semoga ALLAH SWT ngebuka pintu hidayah buat sodara2 kita tu supaya mereka sadar dan bisa kembali ke agama Islam benar, amin.
Cukup dulu ah... jadi emosi tar...masalah laen boleh kita sabar ngehadapinnya. Tapi kalo udah masalah akidah, kita harus tegas!!